Halaman

    Social Items

NandarArt



Nandarart -- Orang tertawa ketika Tirto Utomo menawarkan gagasan air minum dalam kemasan botol, tapi hari ini kita semua paham semua air mineral adalah Aqua.

Nokia menyepelekan tombol qwerty, tackball dan trackpad blackberry hingga akhirnya ia kewalahan sat psarnya tergerus, saat mulai ikut trend sudah kalah, demikian juga saat samartphone layar sentuh iphone muncul.

Gagasan, 
Suatu ide hasil dari membaca sejarah (masa lalu) memahami keadaan (masa sekarang) dan memprediksi (masa depan).

Tiga kelompok yang akan muncul ketika sebuah gagasan dilempar ke publik:
1. Mereka yang sepemahaman, setuju dan akhirnya mendukung agar gagasan itu terwujud

2. Mereka yang tidak setuju dan akan melahirkan gagasan tandingan

3. Mereka yang terinspirasi dan akan melahirkan gagasan yang bisa jadi dan lebih kompatible dengan kebutuhan jaman itu.

Semua golongan respon itu positif menurut saya, karena sebuah gagasan men-trigger orang lain untuk ikut berfikir dan menelaah. 

Jadi kalau punya gagasan, sampaikan saja.

Bisa jadi gagasanmu tepat sebagai solusi atas masalah yang sedang terjadi dan didukung agar terwujud.

Bisa jadi gagasanmu tidak tepat, tapi dengan kamu sampaikan gagasan yang tidak tepat itu mendorong orang untuk mengoreksi sehingga lahir gagasan yang lebih tepat.

Bisa jadi juga gagasanmu belum disadari kalayak, belum menemukan jamanya. Tapi tak apa, kelak bisa jadi lahir gagasan yang lebih kompatible dengan jamannya yang terinspirasi dari gagasanmu itu.

Setiap Gagasan akan Menemukan Jamannya



Nandarart - Bicara tentang tentang kepahlawanan bapak Sukarno, founding father, proklamator dan presiden pertama republik Indonesia tidak akan ada habisnya. Beberapa hal yang secara pribadi penulis kagumi dari beliau adalah kepiawaian dalam Bernarasi dan Gagasan-gagasan yang membangkitkan otimisme dan semangat.

Selain itu Sukarno juga dikenal sebagai tokoh yang sering melahirka istilah-istilah baru yang menarik, sebut saja Berdikari atau Berdiri di Bawah kaki sendiri atau secara sederhana bermakna Kemandirian. Ada pula JAS MERAH yang bermakna Jangan Sekali-kali melupakan Sejarah.

Penulis mengenal istilah Jas Merah saat duduk di bang Sekolah Dasar, SMP dan SMA dan mulai sering menggunakan istilah tersebut saat mahasiswa dan bergelut dalam dunia aktivisme. Kurang lebih yang dimaksud presiden Sukarno adalah kita sebagai generasi penerus jangan melupakan sejarah karena harus menghormari dan "Belajar" dari sejarah itu.

Hanya saja jujur, Implementasi kata Jas Merah yang seperti apa dalam penggunaanya untuk belajar di masa depan penulis sendiri belum tahu secara gamblang. hingga sebulan terakhir ini saat ramai khalayak membiarakan calon-calon presiden RI yang akan berkontestasi di pilpres 2019 mulai bermunulan penulis memnutuskan mencari informasi masing-masing bakal calon dengan segala narasi dan konsep yang di usung untuk indonesia lebih baik.

Dari sekian calon itu, yang akan nyambung dengan judul di atas saya menemukan salah satubakal alon yang memiliki pemaparan menarik yaitu Anis Matta dari PKS dengan ARah Baru Indonesianya.

Beliau, membangun konstruksi berfikir dengan menggunakan landasan sejarah dan forcasting atau ramalan tentang masa depan indonesia dan dunia.

yang menarik, beliau berpendapat bahwa apa yang terjadi di Indonesia sejak kemerdekaan 1945 tidak bisa dilepaskan dengan kondisi politik Internasional, begitu pula peristiwa 1965, 1998 dan 2008. Kerangka besar teori ini beliau sebut sebagai wawasan Geo Politik.

hmm..penulis tidak pandai menyarikan gagasan beliau ke dalam tulisan, saya putuskan untuk mengutip saja ya, dari video safari politik beliau di tasikmalaya april 2018 kemarin. Sumber Youtube.

***
Saudara-saudara sekalian, saat ini kita menyaksikan dalam 3 level, satu di negera kita, dua di negara islam dan Tiga di negara keseluhan yang ada di dunia ada 2 krisis, pertama krisi ideologi atau krisi s narasi dan yang ke dua adlaaha krisi kepemimpinan. Krisi ini terjadi di negara kita terjadi di dunia islam dan terjadi juga di dunia.

apa yang terjadi di negara kita merupakan iplikasi dari apa yang terjadi di dunia global yang disebut geopolotik.

Tiga peristiawa sejarah indonesia yang diperngaruhi peristiwa geo potik:
1945, jepang kalah oleh amerika, sukarno pernah memprediksi kira-kira saat yang tepat memplkamirkan kemerdaan adalah saat jepang kalah. Kita dapat manfaat besar dari celah geopolitik.

1965. saat kudeta PKI di indonesia yang sedang terjadi di dunia adalah, perang dingin 1946 setelah perang dunia ii. kekuatan dunia terbagi 2 kelompk timur dan barat, masing-masing kekuara ini elaukan rekrutmen terhadapa negara-negara satelit. uni soiet dengan paham komunis. kecelakaan sejarah tahun 1965 adalah iplikasigeoolitik saat itu.

ketika orda baru muncul, kaptalsme sedang naik. di tahun 60-an ada 3 negra yang enaid negra satelit barat, jeopang, korea selaatan dan taiwan.

bersambung....

Menemukan Aplikasi Jas Merah Sukarno dalam Arah Baru Indonesia Anis Matta



Nandarart -- Pemilu 2019 menjelang, nomor urut partai sudah ditetapkan. Yang menarik ditahun yang sama akan digelar juga pemilihan presiden yang hingga hari sudah panas sebelum dimulai.

Nama sang petahana pak Jokowi hingga hari ini tak tertandingi popularitas dan elektabilitasnya, setidaknya demikian yang tergabar dari berbagai kata pengamat dan media masa.

Sementara itu, Parpol berlomba-lomba memunculkan nama-nama kader dan tokoh terbaik sebagai bakal calon presiden.

Ada yang menarik misalnya PKB yang dari awal memunculkan cak Imin (Muhaimin Iskandar) sebagai Cawapres, iya calon wakil presiden. Seakan "sadar diri" menjadi Capres bukan hal yang mudah. Tapi dari positioning ini menarik, saat yang lain berlomba menajdi Capres beliau menawarkan diferensiasi, ibarat produk berjuang di segmentasi Cawapres saat ini belum ada kopetitor yang kuat. he he kayak merketing bisnis saja.

Demokrat dengan tokoh muda AHY, PAN dengan Zulkifli Hasan, Gerindra dengan Prabowo dan Perindo dengan HT serta PBB dengan Yusril.

Walau ada juga parpol yang lebih memilih "cari aman" menetapkan dukungan untuk pak Jokowi sebagai capres mereka, sebut saja Nasdem, Golkar & partai baru macam PSi.

PKS? itu yang mau saya bahas, walau agak ketinggalan dari partai lain, PKS pun telah merilis bakal calon presidenya. Gak tanggung-tanggung 9 nama sekaligus.

Fyi yang belum tahu, dalam penentuan tokoh untuk suatu kontestasi politik PKS punya mekanisme internal yang disebut Pemira, pemilu internal untuk menjaring nama-nama yang potensial. 

Pemilihnya? Semua kader.

Contoh yang pernah saya ikuti saat DPD PKS kota semarang hendak memilih kader untuk calon walikota kalau gak salah, semua kader diundang datang menuliskan calon yang diajukan, siapaun yang dirasa sesuai kapasitasnya. (Waktu itu nulis nama murabbi sendiri :D)

Kenapa menurut saya ide 9 nama capres itu justru cenderubg kurang Konstruktif?

1. Gak Fokus, 
Idealnya satu nama saja sehingga lebih fokus dalam memperkenalkan ke publik dan bargaining position terhadap parpol koalisi.

2. Muncul kubu-kubuan & geng-gengan, 
saya menarik kesimpulan ini "hanya dari dinamika di sosial media twitter" semoga di dunia nyata tidak terjadi.

Seakan tidak ada arahan dari DPP siapa yang harus mendampingi calon 1 hingga 9, akhirnua muncul inisiatif dari kader-jader mengusung calon masing-masing. Hasilnya? Kubu-kubuan.

3. Kampanye yang sudah tidak sehat.
Idealnya masing-masing mengenalkan calon yang didukung dengan prestasi dan kapasistas masing-masing. Unfortunedly, sudah gak sehat, antar pendukung saling menegasikan satu sama lain, yang saya dapati di twitter, ada yang menyindir gagasan gelombang ketiga dengan istri ketiga, ada yang menyindir narasi arah baru tanpa solusi, ada yang mempertanyakan dari uang memasang baliho di kota-kota besar, yang terakhir menurut saya agak kelewatan menyinggung calon yang punya istri berkewarganegaraan luar negeri.

Saya menulis ini bukan karena benci, sejak punya hak pilih PKS adalah pilihanku. Saya bangga memilih partai yang peduli sekali dengan masyarakat. Dengan sukarela membantu kampanye baik di keluarga maupun sosial media.

Tapi munculnya 9 calon presiden menurutku ide yang jadi tidak produktif dalam eksekusinya.

Saya berprasangka baik, DPP memunculkan 9  nama untuk tes the water, menjajaki respon masyarakat dan penerimaan terhadap kandidat yang di tawarkan untuk menjadikan bahan pertimbangan memilih satu nama.

Tapi, yang terjadi sepengamatan saya tidak demikian.

Semoga ini jadi masukan dan ini ungkapan isi hati saya, simpatisan yang hanya baru bisa ngajak keluarga untuk memilih.

Wallahu'alam

9 Capres PKS "Ide yang Kurang Konstruktif"



Oleh: nandar

Saya akan menulis yang saya alami & amati saja biar lebih relevan. Politik jadi lebih menarik dan seru bagi saya saat tahun 2012. Ini kali pertama juga bagi saya kenal dan menggunakan media sosial twitter.

Dari sekian banyak tema, twit-twit tentang konstelasi politik menjadi salah satu tema yang menarik bagi saya.

Dan seperti yang pembaca tahu, tahun 2012 juga bersamaan dengan Pilkada DKI Jakarta yang dikemudian hari bak sinetron jadi berepisode.

Setahun setelahnya ada pilkada di Jabar & Jateng yang ikut seru, dan tentu saja 2014 Pilpres.

Entah di dunia nyata & sosial media lain, tapi di twitter masyarakat "seolah" terbelah. Kamu pendukung A & kamu pendukung B.

Kubu-kubuan ini menjadi dinamis & menarik serta menggelitik. Tiap hari Lini masa (time line) diwarnai berbagai perbincangan tentang kontestasi politik baik yang positif dan membangun hingga yang debat & serang (twit war).

Singkat cerita Pilpres usai dan ditetapkan pemenangnya yang kemudian jadi presiden. 

Apabila anda menira "pilpres" telah usai anda salah, karena time line tetap panas bahkan saat pilpres telah selesai. Yang kalah tiap hari menyoroti kebijakan pemenang dari yang besar hingga urusan "sepele" ada kalanya berupa Kritik tapi banyak juga yang menurut saya arahnya ke "nyinyir".

Sampai di sini sebelum melanjutkan saya punya sikap, di Pilpres saya secara pribadi dan kebijakan partai afiliasi saya mendukung capres yang kalah. Tapi saya berpendapat perdebatan harusnya usai ketika pemenang sudah ditetapkan. Kritik & kontrol tentu saja harus dilaksanakan & itu mudah bagi pihak yang kalah atau opisis, yang berat mah berani mengakui dan mendukung jika ap yng dilakukan capres terpilih baik dan benar.

Serasa dejavu dengan pilpres 2014 kita disuguhkan kontestasi yang tidak kalah seru di pilkada DKI 2017 kemarin.

Bedanya, bisa dikatakan kubu pemenang pilpres kali ini kalah dan sebaliknya kubu yang kalah pilpres menang.

Dengan segala dinamika dan pengaruh pilpres pada kubu-kubuan di twitter saya berharap tidak akan terjadi lagi pasca pilkada DKI.

Oh ya, Sebelum lupa ada beberapa nasehat-nasehat bijak dari kubu pemenang pilpres kepada yang kalah, misalnya "yang kalah legowo dong, ikhlas.." atau "kalau salah diingatkan kalu baik & benar dukung dong.." ada lagi "move on dong..pilpres sudah selesai".

Unfortunedly, nasehat bijak itu tak semudah dikatakan saat jadi pihak yang kalah. Dan hari ini 2 kubu nyaris tak ada bedanya dalam hal kritik atau bahkan nyinyir pada pemenang kontestasi politik.

Kita masuk inti ya he he..

Nah saya coba merenung, sepertinya ada yang kebih fundamental dari sekedar sebuah kontestasi politik dan ajang dukung mendukung. Kalau dibilang pilpres, pilkada dan pil..pil yang lain adalah nyari pemimpin dengan visi,   program kerja serta keberpihakan pada rakyat yang paling baik, sorry to say dari yang saya amati adalah omong kosong.

Nyatanya, bahkan ketika kata mayoritas khalayak seorang pemimpin mengeluarkan kebijakan dan program yang baik selalu saja salah dan jelek. Jadi masalahnya bukan program dan kebijakan tapi karena jokowi-jk dan anis-sandi saja. Benci mah benci aja.

Sebutan gaberner wagabener saja, bagi standar moral saya sudah jahat sekali. Seakan semua yang dilakukan adalah jelek. 

Hal fundamental berikutnya yang ketika saya renungkan jadi ngeri. Adalah tentang menagih janji.

Kita coba sepaham dulu, bahwa menagih janji kampanye seorang pemimpin adalah karena janji programnya baik dan akan menjadikan keadaan masyarakat lebih baik.

Tapi yang ada adalah, seolah-olah (naudzubillahindzalik..semoga hanya prasangka butuk saya saja) kita senang dan girang kalau janji pemimpin terpilih tidak berhasil diwajudkan/ditunaikan.

Dengan begitu seolah terkonfirmasi bahwa (harusnya) pemimpin jago kita yang terpilih yang paling baik dan yang menang sekarang adalah jelek (salah orang).

Jangan-jangan nih, ketika kita hendak tidur terpikir, "semoga besok pemimpin sekarang bikin kesalahan lagi.." ketika bangun buka sosmed "ada update apa? Pemimpin terpilih bikin kesalahan apa? Ada yang gagal lagi gak?"

Hanya karena kita ingin berkata.."nah kan..apa saya bilang".. naudzubillah.

Takdir itu sudah ditetapkan Tuhan, tapi wilayah manusia adalah wilayah penuh pilihan.

Saya memilih, ketika akan dan sedang berlangsubg kontestasi politik mencari pemimpin terbaik berjuang dengan segala daya upaya mendukung dan memenangkan calon yang saya dan partai afiliasi saya anggap baik.

Ketika kintestasi selesai dan pemenang ditetapkan, jika menang akan menjaga dan mengingatkan dan mengawal.

Jika kalah, akan mwngkritik jika kebijakan salah dan keliru dan tentu saja akan mendukung jika kebijakan pemimpin terpilih baik & bermanfaat.

Wallahu'alam..

Benci mah Benci Aja: Sebuah Renungan



IdeKampanye.com -- Kalau kita belajar ttg sosial entrepreneurship, pasti kita tdk asing ttg pemetaan kemiskinan yg kemudian dijadikan landasan menetukan program penangananya.


Cara ini bisa digunakan juga oleh parpol & calon untuk berkampanye.

Saya pribadi lebih prefer ke parpol, agar kemudian ada kemajuan dalam hal keseriusan parpol dlm hal memperbaiki kehidupan masyarakat. 

Agar kesan bahwa parpol peduli saat menjelang pilkada & pemilu saja. Karena sejatinya kerja2 pengabdian memang harus berkelanjutan.

Nah sy ingin sampaikan dulu 3 hal pemetaan kemiskinan di atas:

1. Miskin Menyerah
Yang masuk kategori ini adalah lansia yg sdh tdk memungkinkan untuk bekerja & usaha. Solusinya adalah dgn "pelayanan" dibangunkan rumah layak, diberi bantuan sandang-pangan selama mungkin dibutuhkan.

2. Borpotensi Miskin
Tadinya tidak miskin tp karena satu hal yg bersifat tiba2 bisa saja jd miskin. Misal masyarakat dalam keadaan Bencana, masyarajat harus mengungsi pasti terhambat aktivitas bekerja & usahanya. Solusi "mitigasi" dibangunkan tempat pengungsian, kesehatan, makanan & altwrnatif pekerjaan hingga situasi normal. Nah akan bagus sekali jika ada divisi "kerelawanan" disetiap partai. Hingga saat ini yg konsisten adalah PKS menurut catatan saya.

3. Miskin Berpotensi
Dari keluarga miskin tapi punya potensi yang kalau dibantu akan bisa mandiri & memutus rantai kemiskinan. Contoh keluarga miskin punya anak yg pandai, solusi diberi beasiswa hingga berkesempatan mendapat pendidikan yg baik & bisa mencari kerja atau usaha untuk mandiri & membantu keluarga.

Tapi ada catatan ya, kalau bantuan sosial & mitigasi relawan bis dilakukan atas nama partai. Ttg beasiswa bisa dipikirkan lagi caranya. Tapi untuk pengembangan skill bisa dengan pelatihan-pelatihan atas nama partai.

Semog bermanfaat, sampai jumpa, sapam kreatif.

Nandar

Ide Kampanye: #5 Kampanye Mengatasi 3 Kemiskinan



IdeKampanye.co.id -- Anda tagu TEDX? Atau kampanye di amerika? Konsepnya seperti itu. Undang masyarakat, tokoh & akedemisi  untuk hadir di "panggung gagasan" sampaikan gagasan2 anda sbg calon pemimpin, analisis masalah dan solusi. Adalan tanya jawab & terbuka untuk setiap kritik dan masukan. Panggung gagasan akan jd event Mendapat bnyak perspektif dr berbagai sisi ttg gagasan anda.

Apa bedanya dgn debat yg diadakan KPU dong?

Percaya atau tidak, yg dtg pd acara debat & yg menonton sdh menetapkan pilihanya. Kecil sekali jumlah pemilih yg mengubah piliahanya dr hasil nonton debat.

Waktu debat yang terbatas, kesempatan bertanya & menjawab ttg gagasan2 calon sangat terbatas. Debat di tv mah kayak acara seremonial aja yg bisa menghasilkan rating n iklan.

Butuh acara khusus untuk menyampaikan gagasan2 anda. Di tahun 2017 kmrin ada yg menarik di pilkada DKI cara ini dilakukan oleh pasangan AHY. Butuh event serupa lebih banyak.



Sia-sia masyarakat kita belum siap dgn pertarungan ide gagasan & program untuk memutuskan piliah  pemilu?

Bener juga sih, tp kan harus ada yg memulai. Ironi sih jika calon dgn gagasan & program yg bagus kalah okeh serangan fajar, iya serangan fajar, 10 ribu perak lagi.

Semoga bermanfaat, salam kreatif 
Nandar

Ide Kampanye: #4 Panggung Gagasan



IdeKampanye.com -- Kaos masih jd andalan alat  peraga kampanye. Selain murah juga waktu penggunaanya lebih lama ya minimal setahun lah.

Fyi aja, kaos kampanye bisa didapatkan mulai harga 7000/pcs, dgn catatan pemesananya harus dlm jumlah ribuan.

Knp bisa terjangkau? Karena bahanya tejangkau. Desain sederhana biasanya kombinasi 2 warna yg identik dgn partai & gambar caleg. Agar biaya produksi murah digunakan teknik cetak press. 

Dengan segala keterjangkauanya, jangan berharap kualitasnya bagus. Masyarakat sering menyebut kaos partai dhn sebutan satingan tahu, merujuk pd kualitas bahan yg "tembus pandang" ha ha.

Apakah percetakan bisa untung, bisa tp ya sedikit mungkin 500-1000 perak.makanya pesenya harus banyak. Tapi harus tetap dibayar ya, beberpa kasus caleg pesen kaos ribuan, bayar sebagian & sebagian lagi dibauar kalau sdh terpilih, apesnya gagal terpilih order tak terbayar kasihan konveksi.

Solusi:

Masuk solusi, kaos kampanye yg baik yang bagaimana?

Kalau anda adalaah pengurus/kader partai pasti dptnya yg bahanya bagus lah.nyaman dipake. Walau kadang tetap saja secaa desain (maaf) norak.

Kalau anda ingin membagi kaos untuk kampanye, saya sarankan sekalian yg bagus, layak pake untuk keseharian dari sisi bahan & tentu saja desain.

Dengan uang yg sama misal 1 juta, bila untuk kaos saringan tahu bisa jd 100 kaos, jika kaos bagus hanya dpt 20-30 kaos.

Solusinya, jika anggran terbatas bagi kaosnya untuk calon pemilih potensial, pilih & pilah siapa yg mau dikasih.

Desain kaos yg elegan, gaul juga boleh. Ingat proporsi kurangi foto narsis, logo segede gaban.



Tujuanya?
Agar yg dikasih nyaman & gak malu memakainya dikeseharian. Jika ini berhasil plg tidak anda bisa kammpanye setahun bahkan lebih. Sekali ngasihnya berthun2 kampanyenya.

Itu dulu guys, sampe jumpa salam kteatif

Nandar

Ide Kampanye: #3 Bukan Kaos Saringan Tahu




Nama Program
"L" Library (dibaca eL Library)

Jenis Program
Literasi

Bentuk Program
- Perpustakaan minimalis
- Pinjam Buku
- Gerakan gemar membaca

Lokasi Program
Semarang

Subjek Program
Siapa saja yang mau membaca

Latar Belakang
- Menumpuknya koleksi buku cetak pribadi
- Angka minat baca Indonesia yang masih rendah

Tujuan
- Meningkatkan minat baca
- Berbagi ilmu dengan meminjamkan buku
- Pengabdian
- Membentuk Komunitas Baca

Goal
- Minat Baca Meningkat
- Budaya saling berbagi pinjam buku
- Budaya diskusi buku

Cara Meminjam
- Pilih buku yang ingin dipinjam
- Hubungi kontak via wa untuk memastikan stok buku
- Ambil bukunya/ diantar via jasa delivery
- Biaya ditanggung peminjam
- Batas waktu peminjaman maksimal 7 hari
- Buku yang dipinjam harus dijaga, dirawat dan dikembalikan tepat waktu

Catatan:
saya berprasangka baik, yang meminjam buku adalah orang baik dengan niat belajar dan menambah ilmu. Merawat dan mengembalikan buku tepat waktu wajib dilakukan agar program bisa berjalan tanpa hambatan.

Koleksi Buku:

>> UPDATE 16 November 2017 <<

1. Kitab Anti Bangkrut 
- penulis: Jaya Setiabudi 
- stok: 1 
- status: Available

2. Diary Ramadhan 
- penulis: Super Twin
- stok: 1 
- status: Available

3. Seni Digital
- penulis: Atok Sugiarto
- stok: 1 
- status: Available

4. Menaklukkan Media
- penulis: Andi Andrianto 
- stok: 1 
- status: Available

5. Tips & Trick MS Word
- penulis: Arista Prasetyo Adi
- stok: 1 
- status: Dipinjam

6. Photoshop & Corel Draw 
- penulis: Alfa Hartoko
- stok: 1 
- status: Dipinjam

7. Halal Haram Muamalah Kontemporer
- penulis: Dr. Erwandi Tarmizi, MA
- stok: 1 
- status: Available

8. Aku Bangga menjadi Tuna Rungu
- penulis: Santi Setyaningsih
- stok: 1 
- status: Available

9. Majalah Embun 
- penulis: Lazis Jateng
- stok: 8 
- status: Available

10. Sepuluh Strategi Manajemen 
- penulis: Michael LeBoeuf, Ph.D
- stok: 1 
- status: Available

11. Sale dan Marketing
- penulis: Scott L. Girrad. Jr dkk
- stok: 1 
- status: Available

12. Its My StartUp
- penulis: Lahandi Baskoro
- stok: 1
- status: Available

13. Belajar Merawat Indonesia
- penulis: M. Adi Nugroho dkk
- stok: 1
- status: Available

14. Dua Kodi Kartika
- penulis: Rendy Saputra
- stok: 1
- status: Available

15. Mencuri Kreatifitas Desainer
- penulis: Raul Renanda
- stok: 1
- status: Available

16. Pena Cendikia
- penulis:  Moh Nur Sholeh
- stok: 1
- status: Available

17. Majelis Cinta
- penulis:  Moh Nur Sholeh
- stok: 1
- status: Available

18. Pendamping di Dunia, Kekasih di Surga
- penulis:  Super Twin
- stok: 1
- status: Available

19. Cahaya Cinta Ibunda
- penulis:  Bunda Darosy Endah
- stok: 1
- status: Available

20. Permata Hati Ibunda
- penulis:  Bunda Darosy Endah
- stok: 1
- status: Available

21. Beauty Jannaty
- penulis:  Keisya Avicenna
- stok: 1
- status: Available

22. Fabel Qur'an "Anjing Ashabul Kahfi"
- penulis: Muhammad Iqbal
- Stok: 1
- status: Available

23. Fabel Qur'an "Burung Gagak Qobil & Habil
- penulis: Muhammad Iqbal
- Stok: 1

- status: Available

24. Fabel Qur'an "Burung Hud-Hud"
- penulis: Muhammad Iqbal
- Stok: 1

- status: Available

25. Fabel Qur'an "Burung dan Paus"
- penulis: Muhammad Iqbal
- Stok: 1
- status: Available

26. Fabel Qur'an "Keledai Nabi Uzair"
- penulis: Muhammad Iqbal
- Stok: 1
- status: Available

27. Fabel Qur'an "Sapi Bani Israil"
- penulis: Muhammad Iqbal
- Stok: 1
- status: Available

28. Fabel Qur'an "Semut dan Nabi Sulaiman"
- penulis: Muhammad Iqbal
- Stok: 1
- status: Available

29. Fabel Qur'an "Unta Betina Nabi Shalih"
- penulis: Muhammad Iqbal
- Stok: 1
- status: Available

30. Fabel Qur'an "Gajah Abrahah"
- penulis: Muhammad Iqbal
- Stok: 1
- status: Available

31. Buka Langsung Laris
- penulis: Jaya Setia Budi
- Stok: 1
- status: Available

32. Langkah Smart
- penulis : Pariman, M.Psi, Pikolog
- stok: 1
- status: Available

**********************************
Peluang Kerjasama & Kontribusi:
- Bagi anda pecinta buku dan literasu\i, yuk gabung jadi member dan relawan
- Bagi anda yang memiliki koleksi buku, boleh disumbangkan untuk menambah koleksi
- Bagi anda penerbit dan penjual buku, boleh menyumbangkan buku koleksinya
- Kami akan mencantumkan nama donatur dala kredit, nama dan logo penerbit dalam setiap publikasi

**********************************
Terimakasih kepada para Donatur Buku:
1. Achmad Munandar
2. bpk. Pariman, M.Psi. Psikolog
3. 

Terimakasih kepada para Penerbit Buku:
1. 
2.
3. 

Terimakasih kepada para Sponsor: 1. Loetju.com 2. Loetju Foundation 3. Campusnesia 4. L University

---------------------------------------

LOETJU Building
Jl. Banjarsari Gg. Iwenisari no.27
Tembalang Semarang 50275
Hotline: 085292613001

El Library: Gagasan Perpustakaan Pinjam via Online




IdeKampanye.com -- Belum ada webnya sih, tapi biar keren aja ditambahi .com, rekan-rekan pembaa blog Nandarart, sejak 2015 saya jarang mengisi konten di blog ini selain karena membuat blog yang agak serius yaitu Campusnesia.co.id dan CahPati.id juga karena beberapa tulisan biasanya saya post di facebook.

Tahun ini banyak orang bilang sebagai tahun politik hingga nanti 2019 saat pemilu tiba. Yang menarik karena memang tahun depan pemilu legislatif, eksekutif, presiden dan daerah akan dilaksanakan secara serentak, bersamaan.

Tahun 2018 jadi pemanasan, berbagai calon pimpinan daerah, pusat dan calon DPR mulai diperkenalkan ke publik. Dan semua aktifitas itu tidak terlepas dari yang namanya "Kampanye".

Bicara Kampanye, Bahkan sejak saya belum punya hak pilih, saya mencoba mencari sisi menarik dari kontestasi pemilu dan pilkada, ketika masih SD di pemilu 1998 saya tahu pertama kali apa itu kampanye, konvo dengan kendaraan membawa atribut, jaman dulu knalpot motor digeber biar berisik. 

Nandar kecil suka mengumpulkan kalender dan stiker kampanye parpol, namanya juga anak-anak, tapi bukan cuma buat mainan, saat itu nandar kecil punya ide, bikin logo jari simbol nomor urut partai dengan kertas dan diberi pegangan lidi samil muter-muter kampung membawa sepeda, Kampanye.

Aktifits sehari-hari saya di dunia merchandising dan digital printing akhirnya bersentuhan dengan atribut dan peraga kampanye, baik yang dipesan secara personal maupun sekedar probono bantu desain. Sejak di kampus bahkan.

Lingkungan ini membuat saya mengamati dan kemudian sering kali terbersit beberapa sikap kritis dan ide-ide tentang tata cara dan sarana yang digunakan untuk kampanye. Dulu saya menuliskan lintasan-lintasan pikiran itu di twitter dan kalau ada klient yang mau mesen peraga kampanye sesekali saya sampaikan ide itu, tidak cukup berdampak tetapi ada beberpa ide juga yang diterima beberpa calon. Dan ada yang berhasil jadi wakil rakyat. 

Nah agar lintasan-lintasan pikiran itu tidak hilang begitu saja, saya putuskan menulisnya dalam artikel bersambung di blog ini dengan Kolom Khusus IdeKampanye, paling tidak sudah ada 20 ide yang terlintas tetapi belum semua selesai dijabarkan, hingga 2019 semoga ide-ide ini bisa tertuang dalam tulisan semua dan bisa bermanfaat, ya minimal memberikan perspektif baru tentang ide kampanye bagi tim sukses, calon atau konsultan politik.

Tidak harus diadopsi 100% bisa saja setelah anda membaca gagasan-gagasan saya jadi terinspirasi membuat ide baru, kalau itu baik dan bermanfaat kan semoga saya kecipratan pahalanya, he he.

inilah ide-ide kampanye dari saya, Achamd Munandar (Klik pada judul untuk membaca):
4. Merchandise kampanye berfaedah
6. Konferensi pers sikap
9. Yg sdh kami lakukan
10. Melanjutkan
11. Masalah & solusi
12. Lomba yg kompetitif
13. Anti politik uang
14. Anti serangan fajar
15. Edukasi bgmna sehatusnya memilih
16. Caleg millenial bukan cuma jualan usia & tampang
17. Mail blast
18. Totebag
19. Pohon, bunga anggren dll flora
20. Pelatihan apapun deh

Tak ada jaminan, bahwa ketika anda mengaplikasikan ide-ide di atas akan meraup suara dan menang. Karena bukan itu point yang ingin saya sampaikan sebagai praktisi. Ide-ide di atas menurtut saya Next Level kampanye yang bermartabat dan gak norak. Setidaknya kalau gak menang anda sudah berkampanye dengan cara yang elegan dan bermartabat.

Kalau mau gampang sih, politik uang saja, serangan fajar. Tapi apakah anda mau menang dengan cara yang seperti itu? pilihan ada pada diri anda.

Semoga Bermanfaat, sampai jumpa, salam kreatif

Nandar 

Ide Kampanye: #6 Kumpulan Ide Kampanye yang Gak Biasa